BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, August 10, 2008

A Little Story For My Friends about Us

Ketika di kapal waktu kerja praktek di Baruna Jaya 2bulan lalu, aku dan Annisa (Jo) berkenalan dengan dua orang asing yang merupak scientist dari Dart-ETD nya NOAA. Seharusnya sih, kita membicarakan alat DART-ETD ini, tapi yang ada, kita membahas masalah umum, seperti Agama (kan kebetulan aku, Jo, dan Kak Humez pake jilbab semua, dan yang di kapal itu cuma kami yang cewe..) dan masalah cewe luar negri dan indonesia. Tapi, kami lebih sering membahas tentang pernikahan. Mereka yakin, sebenernya basic dari pernikahan adalah UANG, sedangkan aku dan Jo menepis pernyataan mereka dan mengatakan, 'Love is the Solution above all'. Tanpa kita sadari, mungkin uang memang menjadi masalah ketika kita membicarakan pernikahan. Awalnya, memang kita akan mencintai pasangan kita apa adanya, semuanya menyenangkan. Tetapi ketika kita sudah tidak hidup berdua lagi, ketika anggota keluarga bertambah, kita punya tanggung jawab menghidupi anak kita. Ini adalah awal dari ' uang adalah segalanya'. Karena, kita gak mungkin membeli beras dengan bayaran 'pelukan penuh cinta'. Uang telah mendominasi kita semua. Apa jadinya ya kalo gak ada uang? hihihi...

Tapi dengan kita berharap bisa nikah sama orang luar(WNA), mungkin ada hubungannya dengan uang..(ya gak sih?).. 

Atau kita berharap bisa dapetin orang mapan, ada hubungannya dengan kehidupan kita nantinya 'aman', kan? 

Atau mungkin kita berharap dapetin cowo yang udah lama kita kenal, dan dia udah kerja di perusahaan yang kita tau, perusahaannya gede dan gajinya oke punya! Ini PASTI ada hubungannya dengan uang..

Atau boy next door yang masih mahasiswa aja udah bisa dapet kerjaan dari dosen, otaknya encer, wah! masa depan cerah nih! UANG, UANG, UANG...

Jadi, ketika orang bilang, 'cewe tuh matre!'... Well, cowo juga harus mulai berpikir, kalo dia menjadi Pemimpin keluarga, dia juga harus dapat bertanggung jawab untuk menafkahi dan memberi makan keluarganya. Jadi, kenapa kita disarankan untuk nikah tidak terlalu muda, mungkin ini ada hubungannya dengan uang, alias memberi makan keluarga.. Sandang, pangan, maupun papan, harus bisa dipenuhi. Ini juga harus ada pengertian dari istrinya.. Kalo ikut kerja, seharusnya sih sama2 adil dalam pengeluaran, bukannya yang cewe malah keasyikan makan gajinya sendiri! Kalian udah berkeluarga, loh! Masa masih mau mikirin diri sendiri?

Wah, ngomongin berkeluarga ternyata berat, ya...?

tapi apa menurut kalian uang sebegitu berpengaruhnya? Kalo bagi aku, ya.. you can call me gold digger, but i am not.. I just want my kids to have a good live.. that's all.. Aku juga gak masalah kalo aku kerja, walopun pasti yang lebih banyak bekerja adalah lelaki, aku tau batasnya :)

Asal anak aku bisa ngerasain hidup di dunia dan berkontribusi memperbaiki semua yang ada di dunia ini.. hehehe

0 comments: